Kulit Sintetis Adalah Inovasi Fashion yang Lebih Ramah Lingkungan, Benarkah?

Chic leather bags line the boutiques shelf their luxury details coming into soft focus

Kulit sintetis adalah bahan yang semakin populer di industri fashion. Banyak desainer dan merek ternama mulai beralih ke kulit sintetis sebagai alternatif dari kulit asli. 

Selain memenuhi permintaan konsumen yang semakin sadar akan isu lingkungan dan kesejahteraan hewan, kulit sintetis adalah bahan yang diklaim lebih ramah lingkungan. Namun, di balik popularitasnya, muncul pertanyaan penting: apakah kulit sintetis benar-benar lebih ramah lingkungan? 

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, yuk kita eksplorasi lebih dalam tentang kulit sintetis. Mulai dari bagaimana bahan ini diproduksi, dampaknya terhadap lingkungan, dan apakah benar-benar bisa menjadi solusi yang lebih baik dibandingkan kulit asli. 

Mengenal Kulit Sintetis dan Cara Pembuatannya

Top view of assortment of leather

Kulit sintetis adalah bahan yang menyerupai kulit asli yang sering disebut juga dengan istilah faux leather atau vegan leather. Bahan ini memiliki berbagai pilihan tekstur dan warna yang menarik. Hal ini lah yang menjadikannya pilihan populer untuk berbagai produk fashion, mulai dari jaket, sepatu, hingga tas. 

Lalu, bagaimana sih cara membuat kulit sintetis? Secara umum proses step-by-step cara pembuatannya adalah sebagai berikut:

1. Pemilihan Bahan Dasar

Proses pembuatan kulit sintetis dimulai dengan pemilihan bahan dasar. Biasanya, bahan yang digunakan adalah polivinil klorida (PVC) atau poliuretan (PU). Kedua bahan ini adalah jenis plastik yang dapat dibentuk menjadi lembaran yang menyerupai kulit.

2. Pencampuran Bahan

Bahan dasar kemudian dicampur dengan berbagai bahan kimia lainnya untuk memberikan fleksibilitas, ketahanan, dan tekstur. Proses ini melibatkan penggunaan pelarut dan aditif yang membantu menciptakan hasil akhir yang diinginkan.

3. Pembentukan Lembaran

Setelah pencampuran, bahan tersebut dibentuk menjadi lembaran tipis menggunakan mesin khusus. Lembaran ini kemudian dipanaskan dan ditekan untuk mendapatkan ketebalan yang diinginkan. 

4. Pencetakan Tekstur

Untuk menambah kemiripan dengan kulit asli, lembaran yang sudah terbentuk kemudian dicetak dengan pola atau tekstur. Ini dilakukan dengan menggunakan mesin embossing untuk menciptakan tampilan yang lebih realistis seperti kulit asli.

5. Pewarnaan dan Finishing

Langkah terakhir adalah pewarnaan dan finishing. Pewarna diterapkan untuk memberikan warna yang diinginkan, dan lapisan pelindung ditambahkan untuk meningkatkan ketahanan terhadap air dan goresan. Proses finishing ini juga bisa memberikan efek kilau atau matte sesuai dengan kebutuhan desain.

Jadi, meski tidak menggunakan bahan hewani, proses produksi kulit sintetis melibatkan bahan kimia dan plastik yang dapat berdampak buruk bagi lingkungan. Hingga saat ini, para ahli terus berinovasi untuk membuat kulit sintetis yang lebih ramah lingkungan.

Baca juga: Kenali Tren Apa Itu Crop Top: Konsep Menarik yang Wajib Kamu Tahu

Kulit Sintetis VS. Kulit Asli

kulit asli vs kulit sintetis adalah

Kulit sintetis adalah bahan yang menyerupai kulit dan memiliki kelebihan dan kekurangan jika dibandingkan dengan bahan kulit asli. Berikut ini adalah perbandingannya:

1. Harga

  • Kulit Sintetis: Kulit sintetis umumnya lebih terjangkau dibandingkan kulit asli. Proses produksinya yang lebih sederhana dan bahan dasar yang lebih mudah didapat membuat kulit sintetis lebih murah. 
  • Kulit Asli: Kulit asli memang cenderung lebih mahal, tapi ini juga tergantung pada jenis kulit dan kualitasnya. Sekarang, kamu bisa menemukan barang-barang dengan kulit asli disematkan dengan istilah genuine leather atau premium leather. 

2. Fleksibilitas Desain

  • Kulit Sintetis: Kulit sintetis adalah bahan yang fleksibel dan bisa dibuat dalam berbagai warna, tekstur, dan pola tanpa batasan yang biasanya ada pada kulit asli.
  • Kulit Asli: Walaupun variasinya tak sebanyak kulit sintetis, nilai jual kulit asli terletak pada tekstur dan karakteristik alami yang unik. Desain-desain dengan kulit asli biasanya terlihat lebih natural dengan variasi warna yang tak terlalu banyak.

3. Variasi Produk yang Dapat Dibuat

  • Kulit Sintetis: Tidak ada batasan untuk mengolah kulit sintetis jadi produk-produk fashion, mulai dari jaket, tas, sepatu, hingga aksesori. Karena lebih tahan terhadap air dan goresan, kulit sintetis juga sering digunakan untuk produk yang memerlukan daya tahan ekstra.
  • Kulit Asli: Kulit asli biasanya digunakan untuk produk premium seperti jaket kulit, tas mewah, dan sepatu high-end. Dengan perawatan yang tepat, kulit asli akan terlihat makin menawan seiring waktu.

4. Perawatan

  • Kulit Sintetis: Kulit sintetis adalah bahan yang memerlukan perawatan relatif mudah. Apalagi jika dibandingkan dengan kulit asli. Agar tampilannya terus cantik, produk-produk dengan kulit sintetis cukup dilap dengan kain lembab untuk membersihkan noda ringan. Hindari menyimpannya di tempat yang terkena sinar matahari karena suhu yang panas bisa membuatnya gampang terkelupas.
  • Kulit Asli: Perawatan khusus kulit asli tersedia untuk menjaga tampilannya tetap menawan dan awet. Produk perawatan ini pun juga mencegah kulit retak akibat udara yang lembab.

5. Keawetan

  • Kulit Sintetis: Meskipun lebih tahan terhadap goresan dan air, kulit sintetis adalah bahan yang tidak terlalu awet jika dibandingkan dengan kulit asli. Butuh perawatan yang baik untuk kulit sintetis bisa bertahan lama, walaupun umurnya mungkin tidak sepanjang kulit asli.
  • Kulit Asli: Dikenal karena keawetannya yang luar biasa jika dirawat dengan benar. Kulit asli bisa bertahan bertahun-tahun dan bahkan terlihat lebih baik seiring waktu, menjadikannya investasi jangka panjang yang baik.

Kulit sintetis adalah alternatif bahan yang lebih terjangkau dan fleksibel, sementara kulit asli memberikan kualitas dan keunikan yang sulit ditandingi. Sebagai konsumen, kamu tinggal memilih ingin berinvestasi dengan memiliki produk kulit asli atau lebih suka kulit sintetis yang lebih terjangkau dan ramah lingkungan?

Masa Depan Kulit Sintetis di Industri Fashion

Medium shot woman posing with chair at studio

Banyak diskusi mengenai penggunaan kulit sintetis yang populer di industri fashion. Klaimnya yang lebih ramah lingkungan sering kali dipertanyakan sebagai fakta atau hanya trik marketing belaka? 

Kritik Mengenai Kulit Sintetis

Salah satu kritik utama terhadap kulit sintetis adalah penggunaan bahan dasar plastik seperti PVC dan poliuretan, yang dapat menimbulkan masalah lingkungan. Proses produksinya sering melibatkan bahan kimia yang dapat berdampak negatif terhadap lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Tantangan lainnya adalah memastikan bahwa kulit sintetis memiliki kualitas dan daya tahan yang setara dengan kulit asli, sehingga bisa lebih awet dan tidak menimbulkan masalah sampah ke depannya.

Tren dan Perkembangan Kulit Sintetis

Seperti inovasi lainnya, kulit sintetis memang menghadapi banyak kritik dan tantangan. Walaupun begitu, popularis kulit sintetis sepertinya nggak akan turun dalam waktu dekat. Apalagi kini, banyak perusahaan berinvestasi dalam penelitian untuk menemukan bahan alternatif yang lebih ramah lingkungan, seperti kulit sintetis berbasis tumbuhan atau bahan daur ulang.

Potensi Menggantikan Kulit Asli

Kulit sintetis adalah bahan yang memiliki potensi besar untuk menggantikan kulit asli dalam skala besar. Jika tantangan-tantangan lingkungan bisa segera diatasi, kulit sintetis bisa menjadi pilihan utama bagi desainer dan konsumen yang mencari alternatif yang lebih etis dan berkelanjutan. Selain itu, fleksibilitas desain dan harga yang lebih terjangkau menjadikannya pilihan menarik bagi industri fashion.

Inovasi terus-menerus dan komitmen terhadap keberlanjutan terhadap kulit sintetis bisa membuatnya jadi solusi utama yang mendukung industri fashion yang lebih hijau dan responsible. Menurut kamu, gimana? Kira-kira apakah kulit sintetis bisa benar-benar menggantikan kulit asli di masa depan?

Baca juga: Tips Memilih Pakaian Model: Panduan Lengkap 2024

Kesimpulan

Kulit sintetis adalah bahan yang ditawarkan sebagai alternatif ramah lingkungan dalam industri fashion. Harga yang lebih terjangkau dan fleksibilitas desain jadi beberapa winning point yang membuatnya jadi favorit untuk berkreasi menciptakan produk-produk trendi yang kekinian. Selain itu, kulit sintetis adalah pilihan yang tepat jika kamu ingin produk-produk cruelty free yang nggak menyakiti hewan dalam proses produksinya. 

Namun, kulit sintetis juga memiliki kekurangan, terutama terkait penggunaan bahan dasar plastik yang dapat berdampak negatif pada lingkungan. Proses produksinya masih perlu ditingkatkan agar benar-benar berkelanjutan dan tidak menimbulkan polusi. Serta keawetannya perlu ditingkatkan agar produk-produk ini tidak cepat rusak dan malah menambah sampah di kemudian hari.

Jadi, benarkah kulit sintetis adalah inovasi fashion yang lebih ramah lingkungan? Inovasi dan penelitian yang terus berlangsung memberikan harapan besar bahwa kulit sintetis bisa menjadi lebih ramah lingkungan di masa depan.

Buat kamu yang suka dengan dunia fashion dan punya keinginan besar jadi model,  jangan ragu untuk mendaftar kelas modeling online di Sekolah Modeling. Dapatkan juga tips dan pengetahuan terbaru seputar modeling dan fashion di Instagram dan YouTube Sekolah Modeling.

FAQ Kulit Sintetis dalam Industri Fashion

Q: Kulit sintetis apakah awet?

Kulit sintetis bisa cukup awet tergantung pada kualitas bahan dan cara perawatannya. Meski tidak sekuat kulit asli, kulit sintetis berkualitas tinggi dapat bertahan lama jika dirawat dengan baik. Make sure untuk menghindari paparan sinar matahari langsung dan simpan di tempat yang kering untuk memperpanjang umur pakainya.

Q: Kulit sintetis apakah bisa mengelupas?

Kulit sintetis adalah bahan yang bisa mengelupas, terutama jika kualitasnya rendah atau tidak dirawat dengan baik. Faktor seperti kelembaban tinggi, paparan sinar matahari yang berlebihan, dan penggunaan bahan kimia keras dapat mempercepat proses pengelupasan. Merawatnya dengan membersihkan secara rutin dan menghindari kondisi ekstrem dapat membantu mencegah hal ini.

Q: Apakah bahan kulit sintetis tahan air?

Sebagian besar kulit sintetis adalah bahan yang lebih tahan terhadap air dibandingkan kulit asli. Namun, tidak semua kulit sintetis sepenuhnya tahan air, ya. Beberapa jenis kulit sintetis mungkin hanya tahan terhadap percikan air ringan.

Daftar isi